MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT
PENENTUAN
LINTASAN TERPENDEK DARI BAGIAN AKADEMIK DAN BAGIAN LAIN KE RUANG DOSEN UTAMA DI
STMIK BUMIGORA MATARAM MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA
ABSTRAK
STMIK Bumigora
Mataram adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Mataram yang terdiri
atas 3 gedung utama. Setiap setiap gedung terhubung dengan fasilitas jalan atau
gang menuju gedung atau ruang dosen
utama. Secara matematis kondisi seperti ini dapat direpresentasikan sebagai
sebuah graf yang bisa diterapkan untuk mencari lintasan terpendek. Pada
penelitian ini akan dicari lintasan terpendek dari ruangan bagian akademik ke
ruang dosen utama dan lainnya. Dengan menggunakan algoritma Djikstra, lintasan
terpendek dari ruang akademik diperoleh dengan memilih minimum lokal atau akses
dengan jarak terdekat dari setiap lokasi yang kemudian digabungkan menjadi
sebuah kumpulan lintasan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan jarak
terpendek.
Kata
Kunci: algoritma djikstra, graf, masalah lintasan terpendek
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
STMIK Bumigora Mataram merupakan salah satu
perguruan tinggi di kota mataram dengan luas area sekitar 1.320 m2. STMIK
Bumigora terdiri atas 3 gedung utama dan satu gedung mushalla yang letaknya
relatif terpisah satu dengan yang lain. Setiap bagian dan ruang dosen utama
terhubung dengan fasilitas lorong dan tangga, yang juga merupakan sarana untuk
mengakses antara satu gedung dengan gedung lainnya. Secara matematis kondisi
seperti ini dapat direpresentasikan sebagai sebuah graf.
Graf
adalah pasangan himpunan vertex/simpul dan edges/sisi,
dimana setiap sisi berhubungan dengan satu atau dua buah simpul. Dalam graf
dapat merepresentasikan jalan dan simpul dapat merepresentasikan tempat atau
lokasi.
Salah
satu masalah umum yang dapat diselesaikan dengan menggunakan teori graf yaitu
Masalah Lintasan Terpendek (Shortest Path Problem/SPP) yang mencari
lintasan dengan jumlah bobot paling minimum. Algoritma Djikstra merupakan salah
satu algoritma untuk menyelesaikan masalah ini. Penelitian ini ditujukan untuk
membuat lintasan terpendek yang dapat dilalui mahasiswa dan dosen dari bagian
akademik ke ruand dosen utama dan lainnya di STMIK Bumigora dengan menggunakan
Algoritma Djikstra.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah matematika diskrit ini adalah sebagai berikut:
a.
Mahasiswa memahami dan mengerti konsep graph dan
algoritma djikstra.
b.
Untuk mempermudah akses mahasiswa dikampus dari
gedung satu ke gedung lainnya di stmik bumigora mataram.
c.
untuk memenuhi tugas mata kuliah matematika diskrit yang diberikan oleh
Bapak Dosen.
1.3.
Manfaat
Manfaat yang dapat
diambil dari penulisan makalah ini
adalah mahasiswa biasa mengerti dan memahami konsep graph dan
pengimplementasiannya dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari- hari.
Manfaat yang lain juga membiasakan
mahasiswa untuk menulis terutama makalah dan karya- karya ilmiah lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Graf
Suatu
Graf G=(V,E) didefinisikan sebagai pasangan himpunan sisi dan
simpul dengan V(G) = Himpunan simpul {v1, v2, ... , vn}
dan E(G) = Himpunan sisi {e1, e2, ... , en}.
Setiap sisi
berhubungan dengan satu atau dua simpul. Dua buah simpul dikatakan berhubungan
atau bertetangga (adjacent) jika ada sisi yang menghubungkan keduanya.
Berdasarkan orientasi yang ada pada sisinya, graf dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu: Graf berarah (direct graf) yaitu graf yang setiap sisinya
diberikan arah sehingga untuk dua simpul vi dan vj, maka (vi,vj
vj,vi) dan graf tak berarah (undirect graf) yaitu graf yang sisinya
tidak mengandung arah sehingga untuk dua simpul vi dan vj, maka (vi,vj)
(vj,vi). Selain itu juga dikenal graf berbobot yaitu graf yang sisinya
memiliki bobot atau (Ahuja et al, 1993)..
2.2.
Matriks Ketetanggaan (adjacency
matrix)
Misalkan
sebuah graf G = (V,E) dengan jumlah simpul n. Matriks
ketetanggaan G adalah matriks bujursangkar dengan ukuran n × n.
atau M= [mij], dengan mij = 1 jika simpul i dan j
bertetangga, sebaliknya mij = 0 jika simpul i dan j tidak
bertetangga (Munir, 2005).
2.3.
Masalah Lintasan Terpendek (SPP)
SPP
adalah suatu persoalan untuk mencari lintasan antara dua atau lebih simpul pada
graf berbobot yang gabungan bobot sisi graf yang dilalui berjumlah paling
minimum. Persoalan ini juga merupakan suatu persoalan optimasi yang menggunakan
graf berbobot, dimana bobot dapat menyatakan jarak antar kota, waktu pengiriman
pesan, ongkos pembangunan, dan sebagainya (Pradana, 2009).
2.4.
Algoritma Djikstra
Algoritma
Djikstra merupakan salah satu metode untuk mencari lintasan terpendek dari
sebuah simpul ke semua simpul lainnya dalam graf yang hanya memiliki bobot
positif. Secara formal, masalah lintasan terpendek semua pasangan simpul adalah
untuk mencari lintasan terpendek di antara semua pasang simpul vi , vi
V sedemikian sehingga ij (Sarwoko, 2003)
Dalam mencari
lintasan terpendek dari suatu simpul ke semua pasangan simpul algoritma
Djikstra melalui sejumlah langkah yang menggunakan prinsip greedy. Prinsip
greedy pada algoritma Djikstra menyatakan bahwa pada setiap langkah kita
memilih sisi yang berbobot minimum dan memasukkannya dalam himpunan solusi
(Munir, 2005).
Selain matriks
ketetanggaan M, algoritma ini menggunakan tabel S = [si],
dengan si = 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendek
dan sebaliknya si = 0, jika simpul i tidak termasuk ke dalam
lintasan terpendek dan juga tabel D = [di], dengan di =
panjang lintasan dari simpul awal a ke simpul i
Langkah-langkah
penentuan lintasan terpendek dari graf G dengan n-buah simpul
dengan simpul awal a menggunakan algoritma Djikstra adalah sebagai
berikut:
1.
Langkah 0 (inisialisasi): si = 0 dan di
= mai untuk i = 1, 2,…, n
2.
Langkah 1: isi sa dengan 1 dan isi da dengan
3.
Langkah 2: untuk setiap si = 0 dengan i
= 1, 2, … , n, pilih dj = min{d1, d2, ..., dn}
lalu isi sj dengan 1 dan
perbarui di, dengan: di (baru) = min{di (lama), dj +
mji }. Pada lintasan, tambahkan simpul j sebagai simpul terpilih
untuk lintasan selanjutnya.
4.
Langkah 3: mengulangi langkah 2 sampai sj =
1, untuk j = 1, 2, … , n
5. Membuat
himpunan simpul berdasarkan urutan yang diperoleh yang merupakan lintasan terpendek
dengan bobot di (Munir, 2009)
2.2.
PEMBAHASAN KASUS
Berdasarkan peta STMIK
dapat dibuat graf seperti pada gambar 1.
Gambar 1 merupakan graf berbobot tak berarah
yang terdiri atas 10 simpul dimana simpul 1 mewakili ruang dosen utama dan
simpul 2 sampai 10 berturut-turut mewakili ruang akademik, ruang jurusan, ruang
perpustakaan, laboraturium jaringan, laboraturium computer 1, klinik, laboraturium
2 dan multimedia,PMB, pos jaga satpam.. Setiap sisi menyatakan jalan beruba
gang penghubung antar gedung ( bagian ) dan ruang dosen utama. Angka-angka yang
terdapat pada setiap sisi merupakan bobot graf yang mewakili panjang jalan
dengan satuan meter. Jarak-jarak ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Penentuan
lintasan terpendek dari simpul awal akademik ke gedung dosen utama dan setiap bagian
lain di STMIK dilakukan dengan bantuan pemrograman Pascal. Data yang dimasukkan
adalah entri dari matriks ketetanggaan. Untuk elemen matriks yang bernilai
dimasukkan dengan nilai “99999”. Hasil Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Lintasan
Terpendek dari Simpul
Simpul Tujuan
|
Lintasan
|
Jarak ( Meter )
|
1
|
10, 9, 2, 1
|
65
|
2
|
10, 9, 2
|
15
|
3
|
10, 9, 2, 4, 3
|
66
|
4
|
10, 9, 2, 7, 5
|
60
|
5
|
10, 9, 2, 7, 5
|
25
|
6
|
10, 9, 2, 6
|
25
|
7
|
10, 9, 2, 7
|
25
|
8
|
10, 9, 8
|
10
|
9
|
10, 9
|
5
|
10
|
10, 9
|
5
|
Berdasarkan
tabel 2 dapat dilihat bahwa simpul yang dapat diakses langsung adalah simpul 10,
9, 2, 1 dan simpul 3 dengan jarak masing-masing 5, 10, 50 dan 6 meter. Melalui perantara simpul 2 dapat
diakses simpul 1 dengan jarak 65 meter yang menjadi perantara untuk mengakses
simpul 3 dengan jarak 71 meter,
sedangkan melalui simpul 4 dapat diakses simpul 1 dengan jarak 15 meter yang
menghubungkan lintasan ke simpul 5 dan 8 dengan jarak masing-masing 5 dan 10
meter, kemudian melalui simpul 5 lintasan terhubung dengan simpul 6 dengan
jarak 15 meter.
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dan Saran
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh bahwa lintasan terpendek dari bagian akademik ke ruandg
dosen utama adalah melaui lorong ruang
dosen dengan jarak 50 meter yang selanjutnya dapat dilanjutkan ke ruang jurusan
dan perpustakaan dengan jarak masing-masing 6 dan 10 m. Melalui ruang jurusan
dapat diakses ruang dosen utama dengan jarak 6 m. perpustakaan dapat diakses
melaui ruang jurusan dan dosen utama dengan jarak masing- masing 10 dan 6 m
sedangkan lab. jaringan dapat diakses melalui ruang jurusan dan perpustakaan dengan masing- masing jarak 4 dan 6 m. ruang
akademik dapat diakses melalui ruang PMB dengan jarak 10 m.
DAFTAR PUSTAKA
Ahuja, R.K., T.L.
Magnanti , J.B. Orlin. 1993. Network Flow: Theory, Algorithms and
Applications. Prentice Hall, New Jersey.
Google Map. 2010.
Peta Universitas Sam Ratulangi Manado.
Munir, R. 2008.
Matematika Diskrit. Penerbit Informatika. Bandung
Pradhana, B.A. 2009.
Studi Dan Implementasi Persoalan Lintasan Terpendek Suatu Graf Dengan Algoritma
Dijkstra Dan Algoritma Bellman-Ford.
http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-26.pdf
[1 Februari 2011].
Sarwoko, E. A. 2003.
Perancangan Arsitektur Pemaralelan untuk mencari Shortest Path dengan Algoritma
Djikstra. Jurnal Matematika dan Komputer. 6: 137-143.
Buat temen- temen kelas 3A yg belum copy materi komdat presentasi kelompok 9 silahkan download disini..
Buat temen- temen kelas 3A yg belum copy materi komdat presentasi kelompok 9 silahkan download disini..
MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT
Reviewed by Azmy
on
00.54
Rating:
artikel ini sangat bermanfaat
BalasHapusMy Blog
Terima kasih
BalasHapusKunjungi